Hah? Beneran nih? Gimana sih caranya?
Moms, kenali dulu yuk apa itu decluttering?
Decluttering diperkenalkan pertama kali oleh Peter Walsh pada tahun 1990an dalam series Clean, Sweep, untuk Discovery’s TLC Network sebagai seni mengorganisir segala hal untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kehidupan. Kegiatan decluttering mengajak kita untuk menata ulang segala hal yang kita miliki, memilah hal yang kita miliki berdasarkan skala prioritas, memilih mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus disingkirkan. Wait, disingkirkan? It should be mentioned that disingkirkan tidak berarti dibuang loh Moms.
Dalam seni decluttering diyakini bahwa memiliki sedikit barang namun useful bisa meningkatkan kualitas hidup. Kok bisa? Karena dengan minimalnya kuantitas barang yang kita miliki maka waktu yang kita gunakan untuk merawat barang juga lebih sedikit, artinya kita punya waktu lebih untuk melakukan kegiatan yang lain. Make sense?

 

Sebagai contoh, misalkan Moms punya 20 potong baju gamis, 10 potong celana panjang, 15 potong blouse, dan 30 potong hijab.? Yakin dipakai semua?
Wah, ternyata yang sering dipakai cuma itu-itu saja ya? Terus sisanya kemana? Ya cuma disimpan di lemari saja. Apa nggak sayang Moms? Selain memenuhi isi lemari, baju-baju yang lama tidak dipakai justru bisa mengalami kerusakan. Akhirnya jadi mubazir karena tidak bisa dipakai lagi.
Terlanjur punya koleksi banyak baju, lalu solusinya bagaimana ?
Jangan buru-buru dibuang Moms, SmartMomCommunity mau coba berbagi solusi. Simak tips dari SmartMomCommunity berikut :
1.     Donation
Setelah dipilah, Moms bisa tawarkan untuk diberikan pada orang terdekat atau disumbangkan pada yayasan yang bersedia menerima pakaian bekas layak pakai. Yuk, Moms, jadikan barang-barang kita tetap bermanfaat bagi orang lain.
2.     Thrifting
Moms, pernah dengar tentang thrifting shop? Yup, thrift sendiri secara bahasa berarti penghematan. Thrifting kemudian dikenal sebagai kegiatan membeli barang bekas pakai dengan harga yang lebih murah dalam rangka penghematan uang dan upaya mengurangi sampah pakaian.
Belakangan di Indonesia pun sedang tren munculnya thritting shop, yaitu toko yang menjual baju bekas pakai. Meskipun secara umum thrifting shop menjual baju bekas pakai dari luar negri, namun kini banyak thrifting shop yang  menjual baju dalam negri juga. Biasanya para pemilik thrifting shop menerapkan sistem titip jual dengan komisi tertentu atau potongan sekian persen dari harga barang sebagai komisi. So, Moms, tunggu apalagi, yuk cek-cek isi lemari, titip jual ke thrifting shop, dan dapatkan tambahan saldo rekening Moms.

 

3.      Preloved
Serupa tak sama dengan thrifting, keduanya sama-sama menjual barang bekas pakai. Namun, preloved dikhususkan pada barang koleksi. Misalnya Moms punya interest pada bidang make up dan punya banyak koleksi lipstik. Wait, kadang kita para wanita suka impulsif saat belanja dan nggak sadar ternyata punya koleksi lipstik dengan warna mirip bahkan sama sampai beberapa buah. Kira-kira yakin nggak tuh bisa menghabiskan semua lipstik sebelum tanggal kadaluwarsanya? Kalau nggak yakin bisa menghabiskan, better Moms coba untuk prelovedkan koleksi lipstik Moms. Moms bisa tawarkan barang koleksi pribadi di akun sosmed Moms bahkan di marketplace.
Bagaimana Moms? Tertarik mencoba decluttering dan dapat tambahan saldo rekening dari hasil titip jual di thrifting shop dan preloved? Remember Moms, decluttering juga akan membantu kita menghemat waktu untuk galau-galau pilih baju sebelum bepergian dan tentunya hemat tenaga perawatan untuk barang-barang koleksi kita. Think it wisely and get the benefits!