Kapan nih pertama kali Moms nulis jurnal? Mungkin Moms dulu sewaktu remaja ada yang suka nulis buku diary, lalu menyimpannya di bawah kasur? Heheh..
Sama kok, Moms! Sebelum zaman medsos, kita banyak yang mencurahkan isi hati di lembaran buku diary atau jurnal harian. Entah kenapa, mungkin sudah sangat jarang orang yang menulis di buku diary.
Padahal, banyak banget manfaat yang bisa didapat. Berikut adalah beberapa alasan kuat, kenapa sih kita harus mulai nulis di buku diary lagi?
1. Mental healing.
Seringkali kita menulis segala beban, unek-unek, atau curahan hati yang gak bisa terungkap lewat lisan. Buku diary membantu mengurangi beban sehingga pikiran lebih plong, seperti abis terapi atau mengobrol dengan seseorang yang kita percayai.
Di dalam buku diary, kita juga bisa membuat daftar mingguan dan pencapaian apa saja yang sudah kita capai. Membaca dan melihat itu semua, kita akan lebih terbuka dan memahami siapa jati diri kita sebenarnya.
Betapa hebat dan tangguhnya kita para Moms bisa menjalani itu semua. Bukankah itu seperti salah satu alasan terbaik untuk mulai nulis lagi di jurnal?
2. Self-acceptance.
Lewat buku jurnal kita bisa memahami dan mengenali siapa diri kita. Apa yang Moms inginkan saat ini? Dan, bagaimana cara untuk mewujudkannya?
Mungkin Moms selama ini larut dalam kesibukan dan rutinitas. Sehingga, sering lupa meluangkan waktu untuk menghargai apa yang sudah dimiliki sebagai pemberian Ilahi.
Buku diary bisa memandu Moms melalui setahun yang penuh rasa syukur dan apresiasi pada diri sendiri.
3. Lebih kreatif dan bersenang-senang.
Nulis di buku diary bikin bosen? Gimana, kalau Moms coba DIY buku diary agar terlihat makin unik dan indah. Misalnya, menghiasi sampul depan dengan stiker, foto, atau dekorasi kain flanel.
Nulis jurnal itu benar-benar menyenangkan! Tulis apa saja yang terlintas di pikiran. Melampiaskan isi pikiran dan perasaan, bisa membantu Moms lebih siap bangkit saat terjatuh.
Berminat buat corat-coret emosi jiwa di buku diary, Moms?
Recent Comments