Sebenarnya, konsep bekerja virtual atau waktu fleksibel saat bekerja bukanlah ide baru. Selama ada koneksi internet, karyawan kantoran bisa menyelesaikan pekerjaan dimanapun berada.
Hanya saja, setelah pandemi COVID19, WFH menjadi rekomendasi pemerintah. Banyak perusahaan yang menetapkan WFH fleksibel untuk sebagian karyawannya. Namun sayangnya, sebagian lagi, menetapkan WFH hanya untuk sementara.
Nah, apakah Moms ingin mengajukan diri agar WFH kepada atasan? Sebelum melakukannya, pahami hal-hal penting ini dulu, ya!
1. WFH meningkatkan produktivitas karyawan.
Penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa karyawan yang WFH jauh lebih produktif, kreatif, dan lebih gembira saat bekerja. Bagi karyawan sekaligus ibu, hal ini mendukung kenyamanan saat bekerja.
Tentunya, produktivitas karyawan akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Jadi, sebaiknya perusahaan setuju WFH yang fleksibel bila ingin omsetnya terus melejit.
2. Apa yang Moms butuhkan?
Fleksibilitas kerja bisa berarti kebutuhan yang berbeda tiap individu. Itulah mengapa, disarankan agar memikirkan jenis fleksibilitas apa yang paling bermanfaat bagi pekerjaanmu, Moms.
Misalnya, jam berapa Moms bekerja? Berapa total waktu yang dihabiskan untuk bekerja? Siapa saja yang diizinkan WFH dalam satu tim? Berapa lama boleh mengajukan cuti? Dan lainnya. Hal ini penting didiskusikan dengan HRD atau atasanmu, Moms.
3. Menghadapi keputusan “ya” dan “tidak”.
Atasan atau HRD punya dua opsi jawaban atas WFH yang Moms ajukan. Mereka bisa menjawab “ya” atau “tidak”.
Bagaimana jika mereka menyetujui dan membolehkan Moms bekerja dari rumah (WFH)?
- Susun rencana dan jadwal kerja satu minggu ke depan untuk laporan.
- Komunikasikan dengan HR agar semuanya jelas.
- Berkomitmen untuk menyelesaikan semua tanggung jawab dengan baik, meskipun bekerja dari rumah.
Bagaimana jika atasan/ HRD menolak pengajuan WFH?
- Temukan yang menjadi kendala penolakan tersebut. Apakah atasan takut tidak ada yang bertanggung jawab di kantor? Kalau iya, tawarkan semi-WFH atau online Zoom saat jam kerja.
- Jelaskan bahwa jam kerja yang fleksibel adalah pengembangan karir dan menguntungkan perusahaan. Karena itu, manajerial tidak perlu khawatir.
- Kalau pengajuan ini tidak berhasil, pertimbangkan lagi apakah akan mencari pekerjaan lain atau kembali ke kantor.
Jam kerja fleksibel atau WFH layak dijalani karena merupakan win-win solution bagi karyawan dan perusahaan. Apapun hasilnya, yang terpenting Moms sudah berani mencoba.
Recent Comments