Moms, pernah mendengar ungkapan bahwa hidup bagaikan sebuah kompetisi? Secara sadar maupun tidak, ungkapan tersebut ada benarnya loh Mom. Dimulai dari saat seseorang mencapai suatu prestasi yang diam-diam menjadi impian kita, lalu kita seperti terpacu untuk berkompetisi agar mencapai prestasi yang sama dengan orang lain tadi. Di situasi lain, pernah nggak sih berada di kondisi sedang terburu-buru pergi ke suatu tempat dan harus berebut masuk ke bis atau kereta? Sadarkah untuk masuk ke bis supaya tidak terlambat saja kita sudah harus berkompetisi.

 

Kompetisi bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, jika Moms memiliki adik atau kakak pernahkah kamu dibandingkan dengan adik atau kakakmu oleh orang di sekitar dalam hal fisik, prestasi, bahkan soal percintaan. Misalnya, ada aja kerabat yang iseng membandingkan, adiknya lebih cantik daripada kakaknya, adiknya sudah berkeluarga dan kakaknya masih sibuk berkarir, dan lain-lain hal. Saat mendengar komentar yang berisi membandingkan kita dengan orang lain biasanya bisa memunculkan rasa insecure. Hal tersebut membuat kita sibuk memikirkan apa yang tidak kita miliki, yang tidak bisa kita lakukan, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. 

 

Realitanya kadang kita tidak sadar bahwa kita sedang berkompetisi dengan diri sendiri. Kita telah merencanakan untuk melakukan list pekerjaan a-z yang ingin diselesaikan tapi tidak terlaksana dengan baik. Hal ini menandakan kita telah mengatur target secara berlebihan dan bisa menyebabkan munculnya rasa insecure dalam diri. Kalau kita udah terlanjur insecure tentu saja sebaiknya segera kita atasi. Berikut adalah beberapa skill yang perlu kita miliki untuk mengadapi sekaligus mengatasi rasa insecure, simak yuk..

 

 

1. Berdiam Diri

Moms, saat dirimu mulai kehilangan nafsu makan, kurang bergairah dalam menjalankan aktifitas harian, bahkan kalau kamu mulai merasa nyeri di dada saat tarik nafas panjang artinya kamu mulai burnout dengan rutinitas harian. Kalau Moms sudah mengalami salah satu tanda-tanda burnout tersebut coba deh menyendiri sejenak. Menyendiri dan berdiam diri dapat memberikan waktu untuk diri sendiri istirahat. Lakukan hal-hal yang bisa membuat dirimu nyaman dan kembali happy, sesederhana tidur siang. Ssstt, tau nggak sih kalau tidur siang bisa mengistirahatkan dirimu dari penatnya aktifitas harian dan meredakan rasa marah loh. Buat Moms yang bekerja dan ngga sempat tidur siang, maka cobalah untuk tidur malam lebih awal dari biasanya. 

 

 

2. Luapkan Isi Hati

Alangkah menyenangkannya jika kita punya sahabat baik yang bisa dipercaya mendengarkan cerita suka duka kita. Bercerita pada sahabat bisa mengurangi beban pikiran. Meskipun kita tidak mengharapkan solusi setidaknya berbagi bisa membuat kita lebih lega dan tidak merasa sendirian. Tapi, nggak semua orang nyaman bercerita ke orang lain loh. Seorang introvert pasti akan ragu untuk cerita ke orang lain, kalau kamu salah satu orang yang introvert cobain deh menulis diary sebagai terapi saat kamu merasa burnout. 

Bercerita pada sahabat maupun menulis diary keduanya sama-sama baik bagi kita yang sedang merasa insecure. Keduanya sama-sama meringankan beban yang perlu kita lepaskan. 

 

 

3. Menemukan Reason

Banyak dari kita yang hanya fokus bekerja keras hingga lupa dengan alasan dan tujuan kita bekerja sehingga menjalaninya dengan berat. Adakalanya kita perlu mengingat kembali apa sih alasan kita melakukan sesuatu dengan sangat fokus. Misalnya bekerja untuk mencukupi biaya sekolah dan les anak. Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya, memilih sekolah yang baik dan join les yang menambah soft skill anak. Hal tersebut bisa menjadi reason sekaligus motivasi bagi kita dalam bekerja. Apalagi kalau anak menjadi senang dan makin terasah bakatnya, melihat hasilnya serasa kerja keras kita terbayar dan insecure seketika hilang.

 

Itulah Moms beberapa skill yang harus dimiliki untuk mengatasi rasa insecure saat kita tidak sadar sedang berkompetisi dengan diri sendiri. So Moms, saat mengatur rencana pastikan kamu cukup mengenali kemampuan diri sendiri supaya tidak menjadikan insecure.