Pembicaraan tentang uang kerap kali menjadi topik yang sensitif di berbagai macam forum. Salah satunya di forum casual alias ngobrol-ngobrol santai dengan teman-teman. Awalnya nggak sengaja salah seorang anggota forum si A cerita bahwa ia baru saja naik gaji, lalu si B cerita kalau suaminya baru saja menambahkan jatah belanja bulanan untuknya, sementara si C seorang ibu rumah tangga yang tidak punya penghasilan pribadi menjadi sensitif dan tersinggung.

Nah lho, padahal Financial Planner Prita Ghozie berpendapat bahwa uang bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, uang adalah satuan ukur yang sah. Dalam hidup bermasyarakat kita butuh uang untuk memenuhi kebutuhan. Maka, apa salahnya jika membicarakan uang? Di era yang serba digital ini belajar keuangan tentu sudah jauh lebih mudah, banyak sumber yang bisa kita dapatkan. Tujuan belajar keuangan sendiri adalah untuk mengatasi masalah-masalah keuangan dan mencapai kehidupan yang lebih sejahtera, karena melupakan masalah tidak akan membuat masalah hilang.

Perlu diketahui ya Moms, tidak bisa dipungkiri bahwa uang memberikan pengaruh pada segala sesuatu yang penting seperti taraf pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan, bahkan kualitas hidup yang baik. Sebagai contoh, dengan uang yang lebih banyak kita bisa menyediakan makanan yang lebih sehat dan bergizi untuk keluarga kita.

Namun, dalam mempraktekkan ilmu keuangan kita juga harus jujur pada diri sendiri tentang kondisi keuangan pribadi atau keluarga. Jangan merasa malu atau tertekan untuk mengikuti gaya hidup orang lain padahal uang kita belum cukup untuk sampai kesana. So, bergaya sesuai dengan dana yang kita miliki dan menghindari berhutang demi fashion perlu kita tekankan. Komunikasikan juga dengan pasangan atas kondisi keuangan keluarga, jujur bila pengeluaran bulan ini sedang mengalami kebocoran. Nah, dari masalah tersebut akan menimbulkan rasa takut dan kita akan segera berusaha mencari solusinya.